Kamis, 28 Juli 2011

SAJAK BUAT JARAN DAWUK

Ketika langit dan bumi tidak lagi kompromi

saat hujan hujatan membanjirkan caci maki

dan membobol tanggul-tanggul etika

memporak-porandakan bangunan kerukunan

dari kota-kota sampai ke desa-desa

dan hawa dingin pun membekukan rasa iba

kau muncul tiba-tiba

di ujung cakrawala



Jaran Dawuk...Jaran Dawuk

ringkikmu kudengar

sukmaku menggeletar



Jaran Dawuk...Jaran Dawuk

derap langkah kaki tegarmu

merangsang denyut nadi

dan memicu

dan memacu

birahi seniku



Jaran Dawuk...Jaran Dawuk

ketika kau tunjukkan ketangkasanmu

birahi yang kupendam tak tertahankan lagi

segera kusenggamai situasi

dan lahirlah bayi- bayi puisi

yang berteriak atas keadilan

yang terinjak

yang menjerit atas kebenaran

yang terjepit



Jaran Dawuk...Jaran Dawuk

hendak ke manakah engkau berlari

Bumi dan langit manakah yang hendak kau singgahi

Jaran Dawuk....Jaran Dawuk

Siapakah yang menunggangi pungungmu kini

Jaran-Dawuk...Jaran Dawuk

adakah suatu ketika kita bertemu di padang damai

merumput bersama hijau gurih rahmat ILLAHI



Ngadirejo, 27 Juni 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar