DIALOG MALAM :.
oleh Mart Ana Suliandari
DIALOG MALAM antara Mart Ana Suliandari dan kang Bontot Sukandar
** Malam adalah lembar waktu yang berulang
Memelukiskan banyak peristiwa berbeda
Namun bersuara dikeheningannya
Resah rasa
Gelisah ingin
Kesedihan
Lamun rindu
Juga kenang bahagia
Ketika petang dipenggal gelap
Larut yang makin tua menyergap banyak makna
Bukankah gulita kerap mengusung gulungan ingat
Pada saat yang telah terlampau
Hingga menuju hari berikutnya..?
Pun mulut hati berbisik tentang syukur
Juga pertobatan akan kesalahan dalam sehari
Itulah malam
Itulah makna yang melampir hari
Itulah keheningan agung
Yang mampu memetik puisi dilarik aksara
Bersama sahabat
- - Malam membekukan darahku
Menenggelamkan nalarku dalam sunyinya
+ +Tuliskan puisi pada langit
Agar tak sepi rembulan sendiri
Tebarkan dilautan
Agar tak membuncah dalam sepi
- - Hanya suara beep smsmu menyadarkan sepi
Tepi hening memenggal malam
Dengan pisau dingin bergagang bosan
+ + Sambil batuk kunyalakan bara
Agar tak sedingin dingin
Sambil kantuk kunyalakan bara
Agar tak sebosan bosan
Kunyalakan barabara
Kuhitung mundur harihari hanya sendiri
- - Aku hanya butuh pijar
Yang mampu menyulut gejolak ujar
Menguntai merjan malam dengan temali hati
Dalam katup bibir diam sejati
+ +Tak enggan meletakkan kepala di bantal
Sedang hati tak enggan memintal
Merajut sepi agar tak kelam
Sembari meniup seruling dendangkan malam
Kunyalakan katakata
Kuhisap sebatang malam
Kuhembuskan kalimat
Agar malam tak hanya malam
- - Seolah waktu tak mampu mengikatmu
Melangitkan debar di lingir malam
Tarian kehilangan ketukan
Suara terenggut udara
Lalu detik-detik kurus berlarian
Tatapanmu menyesak
Mendesak
Terus memadatkan angin
Hingga tak kudengar teriakanku sendiri
Catatan :
(- -) Ana
(+ +) Kang Bontot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar