Minggu, 21 Agustus 2011

DIALOG MALAM :.

DIALOG MALAM :.
oleh Mart Ana Suliandari

DIALOG MALAM antara Mart Ana Suliandari dan kang Bontot Sukandar


** Malam adalah lembar waktu yang berulang

Memelukiskan banyak peristiwa berbeda

Namun bersuara dikeheningannya

Resah rasa

Gelisah ingin

Kesedihan

Lamun rindu

Juga kenang bahagia

Ketika petang dipenggal gelap

Larut yang makin tua menyergap banyak makna

Bukankah gulita kerap mengusung gulungan ingat

Pada saat yang telah terlampau

Hingga menuju hari berikutnya..?

Pun mulut hati berbisik tentang syukur

Juga pertobatan akan kesalahan dalam sehari

Itulah malam

Itulah makna yang melampir hari

Itulah keheningan agung

Yang mampu memetik puisi dilarik aksara

Bersama sahabat


- - Malam membekukan darahku

Menenggelamkan nalarku dalam sunyinya


+ +Tuliskan puisi pada langit

Agar tak sepi rembulan sendiri

Tebarkan dilautan

Agar tak membuncah dalam sepi


- - Hanya suara beep smsmu menyadarkan sepi

Tepi hening memenggal malam

Dengan pisau dingin bergagang bosan


+ + Sambil batuk kunyalakan bara

Agar tak sedingin dingin

Sambil kantuk kunyalakan bara

Agar tak sebosan bosan

Kunyalakan barabara

Kuhitung mundur harihari hanya sendiri


- - Aku hanya butuh pijar

Yang mampu menyulut gejolak ujar

Menguntai merjan malam dengan temali hati

Dalam katup bibir diam sejati


+ +Tak enggan meletakkan kepala di bantal

Sedang hati tak enggan memintal

Merajut sepi agar tak kelam

Sembari meniup seruling dendangkan malam

Kunyalakan katakata

Kuhisap sebatang malam

Kuhembuskan kalimat

Agar malam tak hanya malam


- - Seolah waktu tak mampu mengikatmu

Melangitkan debar di lingir malam

Tarian kehilangan ketukan

Suara terenggut udara

Lalu detik-detik kurus berlarian

Tatapanmu menyesak

Mendesak

Terus memadatkan angin

Hingga tak kudengar teriakanku sendiri



Catatan :

(- -) Ana

(+ +) Kang Bontot

Tidak ada komentar:

Posting Komentar