Jumat, 29 Juli 2011

MENCURI F-16

MENCURI F-16

mesin meraung-raung
dua sayapnya berasap
di dahinya api membumbung
jasadnya hinggap

meledak berkeping-keping
menabrak dahan dan ranting
bau tembikar baja terbakar
bendera putih berkibar-kibar

darah kamboja meleleh
ditangisi pembakaran matahari
bocah bocah terkekeh-kekeh
tetua-tetua dusun berduyun duyun menangisi

kiamat kiamat
perang perang
padang ilalang roboh
tubuhnya dicabut tangan-tangan kokoh

lautan manusia
mata air mata
hamparan kata
dusta doa dusta

mesin ketik berseliweran mengisi berita
edaran-edaran kedukaan duduk manis dimuka
pak kusir bekerja baik jalannya
ledakan semalam tangisan kata

jasadnya padang ilalang
bersama tanah menjadi liang
sayap patah hancur lalu hilang
burung besi itu berkalang kandang

jalan-jalan sepi
hening ciptanya angkat topi
desas-desus penculikan
burung besi jadi pahlawan

lalu kemana perginya
pengemudi yang terpenggal
tanpa kepala
sisa darah kamoja
bukan lagi miliknya

(lindu wisanggeni, ponjong 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar