HARU BIRU
oleh Lingsir Wengi Guntono
ilalang di wajahku
sebanyak cendawan di sudut cawan
petik bintang itu
tanpa luka tubuh perawan
seperti tilam yang merayu angin semalam
tiada lagi waktu sembunyi di kolong jembatan
tiada lagi hiruk pikuk mata lebam
tiada lagi belati yang merimba kesepian
setelah rembulan membilas keluh
lentera berdiang padanya tanpa peluh
apinya pelita bukan luka pada bara
api dan rembulan betapa mesranya
melukismu malam ini
bukanlah sendiri
secawan kita telah membunuh sunyi
Liweng-Gun, Kota Angin Utara, 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar